Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Agustus, 2022

HUT ke-77 RI

Semoga bendera negara kita berkibar semakin tinggi setiap tahunnya. Selamat  Hari  Kemerdekaan Republik Indonesia!

Ibu Fatmawati Sang Penjahit Sangsaka Merah Putih

     Fatmawati (5 Februari 1923 – 14 Mei 1980) adalah istri dari Presiden Indonesia pertama Soekarno. Ia menjadi Ibu Negara Indonesia pertama dari tahun 1945 hingga tahun 1967 dan merupakan istri ke-3 dari presiden pertama Indonesia, Soekarno dan ibunda dari presiden kelima, Megawati Soekarnoputri. Ia juga dikenal akan jasanya dalam menjahit Bendera Pusaka Sang Saka Merah Putih yang turut dikibarkan pada upacara Proklamasi Kemerdekaan Indonesia di Jakarta pada tanggal 17 Agustus 1945.       Fatmawati lahir dari pasangan Minangkabau, Hasan Din (1905–1974) dan Siti Chadijah, dengan nama Fatimah. Orang tuanya merupakan keturunan Putri Indrapura, salah seorang keluarga raja dari Kesultanan Indrapura, Pesisir Selatan, Sumatra Barat. Ayahnya merupakan salah seorang pengusaha dan tokoh Muhammadiyah di Bengkulu. ...

Proklamasi Kemerdekaan Indonesia

   Proklamasi Kemerdekaan Indonesia dilaksanakan pada hari Jumat, 17 Agustus 1945 tahun Masehi, atau tanggal 17 Agustus 2605 menurut tahun Jepang, yang dibacakan oleh Soekarno dengan didampingi oleh Mohammad Hatta di sebuah rumah hibah dari Faradj Martak di Jalan Pegangsaan Timur No. 56, Jakarta Pusat. Proklamasi tersebut menandai dimulainya perlawanan diplomatik dan bersenjata dari Revolusi Nasional Indonesia, yang berperang melawan pasukan Belanda dan warga sipil pro-Belanda, hingga Belanda secara resmi mengakui kemerdekaan Indonesia pada tahun 1949.   Latar belakang      Pada tanggal 6 Agustus 1945 sebuah bom atom dijatuhkan di atas kota Hiroshima Jepang oleh Amerika Serikat yang mulai menurunkan moral semangat tentara Jepang di seluruh dunia. Sehari kemudian, Badan Penyelidik Usaha-Usaha Persiapan Kemerdekaan (disingkat BPUPK; Jepang:   Dokuritsu Junbi Chōsa-kai), berganti nama menjadi Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (disingkat PPKI; ...

Resume Sejarah Kemerdekaan Indonesia “Peristiwa Rengasdengklok”

Pada awalnya peristiwa pemboman kota Hirosima dan Nagasaki disembunyikan agar tidak ada yang tahu, tetapi pada akhirnya peristiwa tersebut terdengar sampai ke telinga para pemuda lewat siaran radio BBC di Bandung sehingga membuat mereka segera bergerak dan meminta Proklamasi Kemerdekaan Indonesia segera dikumandangkan. Para pemuda tersebut di bawah pimpinan Chaerul Saleh melakukan rapat dan rapat tersebut menghasilkan beberapa keputusan, yaitu kemerdekaan adalah hak rakyat Indonesia, Pemutusan hubungan dengan Jepang, dan Ir. Soekarno dan Mohammad Hatta diharapkan untuk segera membacakan Proklamasi Kemerdekaan. Setelah mendapatkan keputusan dari rapat yang diadakan, kemudian para pemuda tersebut mengirim utusan (Wikana dan Darwis) agar segera bertemu dengan Ir. Soekarno dan Mohammad Hatta untuk menyampaikan hasil rapat tersebut dan meminta Proklamasi Kemerdekaan segera dilaksanakan pada 16 Agustus 1945. Dengan alasan Jepang masih bersenjata lengkap dan memiliki tugas menjaga status ...

Tokoh-tokoh yang Berjuang Mempertahankan Kemerdekaan NKRI

       Meski telah merdeka, ternyata pada awalnya, NKRI masih perlu mempertahankannya dari negara-negara yang belum mengakui kemerdekaan kita saat itu. Banyak tokoh yang berjuang mempertahankan kemerdekaan NKRI. Kira-kira siapa saja, ya, tokoh-tokoh tersebut? Yuk, kita kenalan dengan mereka. Sultan Hamengkubowono IX      Sultan Hamengkubuwono IX lahir di Ngayogyakarta Hadiningrat, 12 April 1912 dengan nama asli Gusti Raden Mas Dorodjatun . Ia adalah putra dari Sri Sultan Hamengkubuwono VIII dan permaisuri Kangjeng Raden Ayu Adipati Anom Hamengkunegara.      Peran Sultan Hamengkubuwono IX yaitu, beliau menyatakan Kesultanan Yogyakarta sebagai bagian RI dalam amanat 5 September 1945. Sebelumnya, Belanda menawarkannnya menjadi Raja Jawa jika tidak bergabung dengan RI. Melalui serangan umum 1 Maret 1949 yang dirancangnya, beliau berhasil membuktikan bahwa RI masih ada dan harus dilanjutkan ke meja perundingan.      P...

Detik-detik Menuju Proklamasi Kemerdekaan Indonesia

     Apa kamu tahu kalau Indonesia pernah dijajah oleh Belanda, Jepang, dan Inggris? Setelah melalui masa penjajahan yang cukup panjang, di tahun 1945, Indonesia mulai menyiapkan kemerdekaannya. Kamu tahu nggak gimana kronologi proklamasi kemerdekaan Indonesia? Yuk, ikuti kisah detik-detik menuju proklamasi kemerdekaan Indonesia di artikel ini! Persiapan Kemerdekaan      Kalau kamu mau sukses melaksanakan satu acara, pastinya butuh persiapan yang matang, kan. Sama juga dengan kemerdekaan Indonesia. Persiapannya sudah dilakukan sejak lima bulan sebelumnya, tepatnya pada 1 Maret 1945. Pada saat itu, dibentuk BPUPKI (Badan Penyelidik Usaha-usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia) atau dalam bahasa Jepang disebut Dokuritsu Junbi Cosakai. Badan ini diresmikan pada 29 April 1945 dan diketuai oleh Radjiman Wedyodiningrat.      Sebagai persiapan, BPUPKI melakukan dua kali sidang. Sidang pertama dilakukan pada 29 Mei-1 Juni 1945. Sidang ini bertuj...

Sejarah Singkat dan Isi Teks Proklamasi

Teman-teman tahu nggak? Pada 17 Agustus 2021, Indonesia akan memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) Kemerdekaan yang ke – 77 lho.  Sejarah Singkat Proklamasi      Proklamasi Kemerdekaan Indonesia diawali dengan peristiwa dijatuhkannya  bom atom  di kota Hiroshima pada tanggal 6 Agustus 1945 dan Nagasaki pada 9 Agustus 1945 oleh tentara Amerika. Hal ini menyebabkan Jepang menyerah tanpa syarat pada sekutu, sehingga kesempatan ini dimanfaatkan oleh para pejuang kemerdekaan untuk memproklamasikan kemerdekan.      Dalam pelaksanaannya, ada perbedaan pendapat antara golongan tua dan golongan muda. Golongan muda ingin proklamasi kemerdekaan segera dilakukan sedangkan golongan tua tidak ingin terburu-buru dalam proklamasi kemerdekaan karena takut akan terjadi pertumpahan darah.  Golongan tua  terdiri dari Ir. Soekarno, Mohammad Hatta, Achmad Soebardjo, Mohammad Yamin, Iwa Kusuma, dan Dr. Syamsi.  Golongan muda  yang berjuang untuk...

Proklamasi Kemerdekaan Indonesia

     Proklamasi kemerdekaan Indonesia pertama kali dilaksanakan pada tanggal 17 agustus 1945. Teks proklamasi dibacakan oleh ir.soekarno dan didampingi oleh moh.hatta di gedung Jl. Pegangsaan Timur No. 56, Jakarta. Latar Belakang      Pada bulan Agustus 1945, posisi Jepang dalam Perang Pasifik semakin mendekati kekalahan. Jepang pun kemudian menyerah kepada sekutu atas bom yang yang dijatuhkan pada kota Hiroshima (6 Agustus 1945) dan Nagasaki (9 Agustus 1945). Kejatuhan Jepang kepada sekutu ini lah menjadi latar belakang sejarah peristiwa proklamasi kemerdekaan Indonesia 1945.      Pada dasarnya rakyat Indonesia hampir tidak mengetahui bahwa Jepang menyerah. Hal itu dikarenakan pada masa itu semua radio disegel. Soekarno dan Hatta selaku pimpinan PPKI dan Radjiman Wedyodiningrat sebagai mantan ketua BPUPKI diterbangkan ke Dalat untuk bertemu Marsekal Terauchi. Kemudian, dikabarkan bahwa Jepang sedang berada di ambang kekalahan dan akan ...

Fatmawati

     Kemerdekaan RI tidak terlepas dari sosok perempuan bernama Fatmawati. Sosok perempuan kelahiran, Bengkulu, 5 Februari 1923 ini merupakan penjahit Sang Saka Merah Putih untuk dikibarkan pada 17 Agustus 1945. Pasca-pembacaan proklamasi yang dibacakan, Presiden Soekarno di Jakarta.      Fatmawati merupakan anak tunggal dari Pasutri H Hasan Din dan Siti Khadijah. Di mana perempuan yang mendapatkan bintang kehormatan Maha Putra Adi Pradana, 1995 dipersunting Soekarno pada 1943.      Sebelum dipersunting Soekarno, Fatmawati bertemu Bung Karno ketika diasingkan di Bengkulu, pada tahun 1938 hingga 1942. Saat di Bengkulu, Bung Karno pernah mengajar di sekolah Muhammadiyah. Dari situ Bung Karno kenal dengan Fatmawati.      Usai menikah, ibu dari lima orang anak itu langsung di boyong ke Jakarta, untuk mendampingi Soekarno. Sejak itu perempuan yang sempat menjabat sebagai pelindung/ penasehat Kongres Wanita Indonesia (Kowani) i...

Biografi Fatmawati

     Fatmawati adalah anak tunggal dari pasangan H. Hassan Din dan Siti Chadidjah. Beliau lahir di Bengkulu pada tanggal 5 Februari 1923.        Peliknya keadaan finansial keluarga saat itu membuat Fatmawati harus berpindah sekolah dan rumah. Ia pernah mengenyam pendidikan di Sekolah Tingkat II, Hollandsch Inlandsche School (HIS), kemudian bermukim di Palembang, dan akhirnya tinggal di Curup, sebuah kota yang berada di antara Lubuk Linggau dan Bengkulu.        Sejak kecil, Fatmawati dibekali dengan nilai-nilai agama oleh keluarganya, terutama kepiawaiannya dalam melantunkan ayat suci Al-Quran. Beliau juga pandai bergaul dan aktif mengurus organisasi Muhammadiyah. Organisasi inilah yang menjadi awal pertemuan Fatmawati dengan Ir. Soekarno.        Perjuangan bangsa Indonesia untuk merdeka tidaklah mudah. Namun, setelah proses diskusi, akhirnya mereka memutuskan untuk membacakan teks proklamasi pada tanggal 17 Agust...

Resume Tokoh Kemerdekaan Fatmawati

     Fatmawati adalah wanita yang lahir di Bengkulu pada tanggal 5 Februari 1923 dengan nama asli Fatimah. Nama Fatimah merupakan pemberian dari kedua orang tuanya. Fatmawati merupakan keturunan dari pasangan Hassan Din dan Siti Chadijah yang mana kedua orangtuanya adalah keturunan Puti Indrapura atau biasa disebut seorang keluarga raja dari kesultanan Indrapura, Pesisir Selatan, Sumatra Barat. Ayah Fatmawati juga terkenal sebagai salah satu tokoh Muhammadiyah di Bengkulu. Fatmawati dididik dan dibesarkan kedua orangtuanya di Bengkulu.      Setelah menikah dengan Soekarno, menjadi Ibu Negara merupakan peran yang sangat berat dan penting bagi Fatmawati. Ia harus berpindah-pindah dari satu tempat ke tempat lain dan terpisah dari Bung Karno untuk menghindari penangkapan.      Selama masa memperebutkan kemerdekaan, Fatmawati berperan ganda. Selain sebagai Ibu Negara, ia juga berperan dalam menyiapkan dan memberikan ransum untuk pejuang di p...

Peristiwa Rengasdengklok

               Peristiwa Rengasdengklok merupakan aksi yang dilakukan oleh golongan muda pimpinan Chairul Saleh dengan menculik Soekarno dan Hatta sebelum proklamasi kemerdekaan dibacakan. Penculikan tersebut dimaksudkan untuk menjauhkan Soekarno dan Hatta dari pengaruh Jepang. 1.      Jepang Menyerah Tanpa Syarat Kepada Pihak Sekutu Pada akhir tahun 1943, kedudukan Jepang dalam perang Asia Pasifik mulai terdesak. Beberapa kali tentara Jepang harus kalah dari tentara Sekutu. Hingga akhirnya, tentara Amerika Serikat berhasil melakukan pengeboman dua kota di Jepang yakni di Hiroshima (pada 6 Agustus 1945) dan Nagasaki (9 Agustus 1945) yang terletak di Jepang. Akibat dari peristiwa pengeboman tersebut, kondisi politik dan ekonomi di Jepang tentu saja melumpuh seketika. Hal tersebut akhirnya memaksa pihak Jepang menyerah tanpa syarat kepada pihak Sekutu pada 14 Agustus 1945. Dengan adanya Jepang menyerah tanpa syarat tersebut ju...

Bung Tomo

     Sutomo atau lebih dikenal dengan sapaan akrab bung tomo adalah pahlawan nasional Indonesia yang terkenal karena perannya dalam pertempuran 10 November 1945. Sutomo dilahirkan di kampung Blauran, Surabaya. Ayahnya bernama Kartawan Tjiptowidjojo. Ibu Sutomo bernama Subastita. Sutomo merupakan sulung dari 6 bersaudara, pada usia 12 tahun Sutomo terpaksa meninggalkan pendidikan akibat dampak desperasi besar yang melanda dunia, untuk membantu keluarga. Ia mulai bekerja secara serabutan. Sutomo dianggap lulus dari HBS (Pendidikan Menengah pada zaman belanda) tetapi tidak secara resmi. Lalu sutomo bergabung dengan KBI (Kepanduan Bangsa Indonesia). Pada usia 17 tahun ia berhasil menjadi orang kedua di Hindia Belanda yang mencapai peringkat Pandu Garuda, dan peringkat ini sangat special karena hanya dicapai oleh tiga orang Indonesia.      Masa muda Sutomo lebih banyak berkecimpung dalam bidang kewartawanan, antaranya menjadi jurnalis lepas, redaktur minggguan p...

Peristiwa Rengasdengklok

 

Pahlawan Nasional – Agus Salim

       Agus Salim adalah pejuang kemerdekaan yang dinobatkan sebagai Pahlawan Nasional Indonesia pada 27 Desember 1961, melalui Keppres Nomor 657 tahun 1961. Semasa hidup, ia dikenal sebagai seorang politikus, jurnalis, dan diplomat dengan julukan "The Grand Old Man". Agus Salim dijuluki "The Grand Old Man", karena prestasinya di bidang diplomasi dan kefasihannya dalam berbahasa asing. Pasalnya, Agus Salim diketahui mengusai tujuh bahasa Asing, yaitu bahasa Belanda, Inggris, Arab, Turki, Perancis, Jepang, dan Jerman. Masa muda      Agus Salim lahir di Koto Gadang, Sumatera Barat, pada 8 Oktober 1884 dengan nama Masyhudul Haq, yang berarti pembela kebenaran. Ia merupakan putra dari Sutan Mohammad Salim, seorang jaksa dan hakim kolonial di Tanjung Pinang. Sewaktu kecil, Agus Salim mengenyam pendidikan di Europeesche Lagere School (ELS) dan lanjut ke Hogere Burgerschool (HBS) di Batavia, di mana ia lulus pada 1903 dengan nilai tertinggi di seluruh Hin...